Minggu, 28 Januari 2018

Mengajar anak berpikir kritis dengan mainan pendidikan

Berpikir abstrak adalah berpikir secara mendalam dan kritis. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat Anda dan tentu saja buah hati Anda mengerti konsep dan berpikir secara abstrak. Misalnya melalui pembicaraan, tingkah laku, dan dari pengalaman sehari-hari.

Berikut ini sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan bersama anak agar mereka terlatih untuk berpikir abstrak. Berpikir abstrak adalah berpikir secara mendalam dan kritis.

Hitung
Hitung jumlah anak tangga yang dilalui bila naik ke atas melalui tangga. Hitung piring yang ada di meja waktu makan, hitung jumlah buah yang dimakan. Pendek kata, ajarkan anak untuk menghitung apa saja yang dilihat atau dipegangnya.
Hal ini akan berguna dan tetap berguna dalam pekerjaan ketika dewasa. Sebagai pemantau pemilu saya harus selalu menghitung jumlah surat suara yang diterima oleh TPS, berapa jumlah pemilih yang datang. dan seterusnya.


Rambu jalan dan peta
Jelaskan secara dini mengenai tanda/rambu lalu lintas yang terlihat di jalan setiap kali anda bepergian dengan si kecil. Misalnya huruf P yang dicoret berarti tidak boleh memarkir kendaraan di situ.
Untuk anak yang sudah lebih besar, minta ia membuat denah/peta kamarnya lengkap dengan petunjuknya. Atau buatkan ‘peta buta’ di mana anda menyembunyikan ‘barang berharga’, lantas minta anak mencari di mana kira-kira harta itu disembunyikan.
Ini pekerjaan favorit saya. Saya senang membaca peta, karena berarti menguasai daerah tertentu. Bahkan sewaktu di Nepal, saya bisa menggambar bentuk gunung dan bukit karena desa-desa mengelilingi bukit dan di dalam peta hanya tampak datar saja. Saya senang membaca peta, apalagi ketika sedang berada di dalam pesawat terbang dan menikmati pemandangan pula-pulau dari jendela pesawat.

Bermain bentuk
Bisa dilatih melalui permainan balok atau benda lain yang memiliki aneka bentuk. Ada segitiga, lingkaran, persegi panjang, dan lainnya. Minta ia menyusun balok berbagai bentuk menjadi bangunan yang berbeda-beda. Kegiatan ini juga akan mengembangkan konsep matematika anak.
Ada orangtua yang tidak mau membelikan balok-balokan khawatir anaknya akan menjadikan balok-balok tersebut untuk timpuk-timpukan. Ya tentu saja, kalau tidak diajarkan anak akan mencari cara sendiri untuk bermain dan bisa jadi salah.

Pecahkan masalah
Lewat permainan balok, tanpa sadar anak sekaligus belajar memecahkan masalah. Misalnya bangunan atau bentuk yang suda ada dirombak lalu disusun lagi. Hal ini merupakan tahap dasar untuk mengajarkan konsep abstrak, sekaligus mengembangkan kegunaan ilmu menghitung.

Pengelompokan
Pilih dan kelompokkan semua jenis barang. Tekankan bahwa orang menciptakan aneka kategori untuk memudahkan penyortiran. Ketika membereskan mainan, kumpulkan balok dengan bentuk yang sama, jadikan satu kelompok.

Diskusi
Diskusi membuat si kecil bersemangat mengutarakan pendapat dengan pikirannya sendiri dan mendorongnya belajar mengenai konsep abstrak. Hal ini menolong anak belajar mengemukakan ide, mengontrol atau menjalankan simbol yang abstrak tetapi mempunyai arti. Mintalah padanya untuk kembali mengingat apa yang telah dilakukan hari ini dan apa rencana yang akan dilakukan besok.

Bertanya
Apa? Mengapa? Bagaimana? Semua bentuk pertanyaan seperti ini menjadikan anak berpikir dan mendorongnya menggambarkan ciri-ciri dari objek matematika seperti berbagai macam bentuk.
Dorong anak untuk rajin bertanya tentang apa saja dan jawablah dengan bersungguh-sungguh. Banyak orang tua yang menjawab asal-asalan saja. Belilah buku ensiklopedia, agar bisa menjawab pertanyaan anak, bukan mengabaikannya. Kalau anak sudah bisa membaca, orang tua bisa membelikan buku ensiklopedia untuk anak. Agar anak dapat menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar